Jumat, 06 Maret 2009

THE READER --- when the differences unlocked the mystery of love

5 MARET 2009

THE READER

( when the differences unlocked the mystery of love )

by ICA

Title : The Reader

Directed by : Stephen Daldry

Casts : Kate Winslate, Ralph Fiennes and David Kross

Cinta memang tidak mengenal perbedaan. Cinta selalu datang dengan jalannya dan pergi meninggalkan kesan yang mendalam, terlebih cinta pertama. Cinta tak dapat diramalkan, tak dapat diprediksi, ia datang secara alami. Kekuatan kosmik yang tak terlihat adalah cinta. Ilham yang tak memiliki batas adalah cinta.


Inilah yang kiranya hendak disampaikan oleh film “THE READER”. Film arahan sutradara Stephen Daldry ini sungguh mampu menaikkan dan menurunkan emosi penonton. Kekuatan cerita yang unik, dibalut dengan setting film yang berlatar belakang pada masa pasca Perang Dunia II di German ini menghantarkan film ini menjadi pemenang dalam “Las Vegas Film Critics Society Award” dan “Chicago Association Awards”. Ditambah dengan kekuatan karakter pemain sekaliber Kate Winslate turut serta menyumbangkan film ini sebagai pemenang dalam Golden Globe Award dalam kategori “The Best Actress”.


Personally, I’m a big fan of Kate Winslet. Tiap film yang dimainkannya selalu membuat aku tanpa sadar menitikkan air mata, termasuk film yang satu ini. Cerita yang tak biasa, karakter yang kuat dan tegas sepertinya selalu menjadi ciri khas film-film Kate Winslet.


Cerita dimulai pada tahun 1955 di German, ketika seorang remaja berusia 15 tahun bernama Michael Berg (David Kross) sakit dan muntah di depan apartemen milik Hanna Smitzh (Kate Winslet). Hanna yang berumur 28 tahun pada saat itu secara reflek menolong bocah tersebut (dalam film ini, Hanna selalu memanggil Michael dengan sebutan “kid”). Setelah sembuh, sebulan kemudian Michael mengucapkan terima kasih dengan membawakan Hanna bunga. Hanna yang memiliki karakter misterius, dingin, tegas dan sedikit mengatur terkesan cuek dengan ucapan yang diberikan Michael. Meskipun pada pertemuan kedua tersebut terjadi kesalahpahaman diantara mereke, karena tanpa sengaja Michael mengintip Hanna ketika mengganti pakaian dikamarnya.


Malu karena kesalahannya itu keesokan harinya Michael datang lagi untuk meminta maaf. Disinilah cinta tak biasa menyapa mereka. Tak biasa karena perbedaan umur mereka yang cukup jauh. Namun hal tersebut tidak menjadi halangan bagi mereka untuk saling menyayangi. Terlebih lagi karena bagi Michael, Hanna adalah cinta pertamanya dan dengan Hanna pula Michael kehilangan keperjakaannya.


Dalam film ini, Kate Winslet banyak melakukan adegan nude, begitu juga dengan actor pendatang baru David Kross (pemeran Michael pada saat umur 15 tahun). Di awal film hingga durasi 1 jam kedepan banyak adegan-adegan romantisme yang dilakukan Hanna dan Michael. Disana digambarkan bahwa Hanna lah yang banyak mengajarkan Michael bagaimana cara memperlakukan wanita (how to treat a woman). Kesan itulah yang melekat dalam diri Michael hingga ia dewasa, bahwa Hanna lah cinta sejatinya. Dengan Hanna pula ia mengerti tentang wanita dan kekuatan cinta itu tidak pudar dan lekang oleh waktu.


Dengan kehadiran Hanna di hidupnya, sering sekali pulang sekolah Michael menyambangi apartemen Hanna dan mereka pun bercinta. Dari sudut pandang selama menonton, aku lebih melihat cinta yang diberikan Hanna lebih dapat diartikan sebagai cinta yang murni, dapat dilihat dengan ketulusan Hanna yang tak jarang memperlakukan Michael sebagai anak-anak (seperti adegan Hanna memandikan Michael seperti memandikan seorang bocah), berbanding terbalik dengan Michael yang mencintai Hanna karena nafsu remaja dan rasa keingintahuannya akan hubungan dewasa terutama tentang seks.


Setiap judul film pastinya membuat penonton penasaran, hubungan apa yang melatarbelakangi judul film dengan alur cerita. Disini tergambar, bahwa Hanna ternyata buta huruf (baru diketahui diakhir-akhir cerita). Oleh karena ketidakmampuannya dalam membaca dan menulis, maka dengan alasan ingin mendengarkan Michael, maka Hanna meminta Michael untuk membacakan novel-novel yang dibawa remaja tersebut setiap pulang sekolah. Hanna kadang terbawa emosi oleh cerita yang dibacakan oleh Michael, kadang tak jarang ia menangis jika cerita yang dibacakan Michael itu adalah cerita yang sedih.


Seiring waktu berlalu, Hanna mulai sedikit menarik diri dari Michael karena ia menyadari perbedaan yang terlalu mencolok diantara mereka ditambah Michael mulai sedikit bertindak berlebihan dan posesif terhadap Hanna. Hubungan yang awalnya dianggap Hanna hanya sementara ternyata mulai ditanggapi serius oleh Michael. Michael sering menanyakan apakah Hanna mencintainya atau tidak, mengunjungi tempat kerja Hanna yang bekerja sebagai tukang karcis di dalam kereta api.


Puncaknya Hanna meninggalkan apartemen dan memilih bekerja dengan pemerintah Hitler (sebagai penjaga Kamp tahanan Yahudi), Michael kehilangan jejak Hanna. Kesedihan dan rasa patah hati oleh Hanna yang meninggalkannya tepat disaat ia berulang tahun ke 16.


Waktu berlalu, Michael masuk ke universitas jurusan hukum, suatu hari ia dibawa oleh dosennya untuk melihat persidangan 6 wanita yang dituduh membunuh secara sengaja para ratusan orang Yahudi yang ada di German (pada saat itu post World War II). Bukan main terkejutnya Michael ketika melihat salah satu tersangka adalah Hanna, cinta pertamanya yang menghilang itu.


Hanna sebenarnya tidak bersalah atas kasus pembunuhan missal pada zaman Hitler tersebut. Hal ini dapat disimpulkan dari ketidaktahuan Hanna akan tuntutan hakim karena pada saat perekruitan pekerja, Hanna dimanfaatkan oleh orang-orang Nazi karena Hanna buta huruf dan tidak tahu menahu tentang laporan yang dituduhkan padanya. Lebih tepatnya, Hanna menjadi korban politik pada saat itu. Michael yang selalu mengikuti persidangan demi persidangan Hanna mengetahui bahwa Hanna tidak bersalah, terlebih ketika hakim meminta Hanna menulis diatas kertas untuk mencocokkan tulisan laporan yang dituduhkan padanya dengan tulisan tangan aslinya. Hanna yang keras kepala dan malu kalau ketahuan bahwa dirinya buta huruf menolak permintaan hakim dan terpaksa mengakui dirinya lah yang patut dipersalahkan pada kasus pembunuhan missal di German tersebut.


Walhasil Hanna mendapat kurungan penjara seumur hidup. Michael mengalami flashback pada saat itu dan mendapati bahwa alasan Hanna selalu meminta Michael membacakan novel-novel untuknya dikarenakan Hanna buta huruf. Segera Michael memberitahukan hal tersebut pada dosennya dan professor tersebut menyarankan Michael mengunjungi Hanna dipenjara untuk mengatakan pada hakim bahwa ia buta huruf sehingga lepas dari jeratan hokum. Namun yang membuat kecewa (termasuk aku) bahwa Michael terlalu pengecut untuk bertemu dengan Hanna. Namun dapat dimaklumi karena Michael terlanjur agak sekit hati pada Hanna yang meninggalkannya tanpa kata.


Tahun bertahun berlalu, digambarkan Michael telah dewasa, menjadi seorang pengacara, menikah dengan teman kuliahnya, memiliki seorang putri lalu bercerai dengan istrinya. Hidupnya hampa dan terasa kosong karena diliputi rasa bersalah tidak membantu Hanna dipengadilan, ditambah ia masih tidak bisa menggantikan Hanna dengan wanita lain.


Di usianya yang 35 tahun, Michael memberanikan diri mengirimikan tape recorder berisi kaset ke penjara tempat Hanna ditahan. Kaset tersebut berisi rekaman suara Michael yang membacakan novel-novel kesukaan Hanna seperti novel The Odyssey, Huck Finn, atau The Lady with the Little Dog. Secara teratur Michael mengirimkan kaset-kaset rekaman tersebut. Hal itu membuat Hanna bahagia sekaligus terharu bahwa Michael masih ada untuknya.


Kaset-kaset rekaman itu pula yang memotivasi bagi Hanna untuk belajar membaca dengan cara yang unik. Ia mempelajari huruf per huruf dari suara rekaman Michael yang dicocokkannya dengan novel tertulis yang asli. Sehingga lambat laun Hanna bisa menulis surat pendek untuk Michael, meskipun Michael tak pernah sekalipun membalas surat Hanna tersebut.


Setelah Hanna berumur 60-an, Negara memberikan Hanna amnesty dan melepaskan Hanna. Pihak penjara menghubungi Michael untuk merawat dan melindungi Hanna karena di kontak keluarga yang dibuat Hanna, ia mendaftarkan Michael. Hanna tidak memiliki catatan keluarga dan tidak diketahui asal-usul nya.


Michael dengan besar hati akhirnya bertemu untuk pertama kalinya setelah berpuluh tahun tidak bersua dengan Hanna, seminggu sebelum pelepasan Hanna ke dunia bebas. Namun ketika bertemu, Michael agak terkesan dingin, berbanding terbalik ketika dulu, dimana Hanna lah yang bersikap acuh tak acuh pada Michael.


Pertemuan itu membuat Hanna sedih, tepat satu hari sebelum dilepaskan dari penjara, Hanna bunuh diri di kamar sel penjaranya, dengan cara gantung diri. Michael terpukul dan sedih dnegan kejadian tersebut. Sebelum meninggal Hanna meninggalkan surat pendek untuk Michael, meminta bantuan Michael untuk memberikan kaleng penyimpanan uang plus sejumlah uang untuk seorang anak yang ibunya terbunuh pada kejadian pembunuhan missal orang Yahudi yang lalu. Terbanglah Michael ke Amerika Serikat bertemu dengan wanita yang dituju oleh Hanna. Melalui pembicaraan yang panjang dan mendalam ditambah dengan kejujuran Michael yang akhirnya menceritakan bahwa dulu ia dan Hanna memiliki hubungan yang intim kepada sang wanita itu, membuat wanita tersebut memaafkan Hanna yang telah dengan tidak sengaja membunuh keluarga pada kejadian di German dahulu. Bahkan uang yang diberikan Hanna untuk wanita tersebut dijadikan untuk pembangunan pustaka kecil yang diberi nama Hanna Smitzh.


Diakhir film, digambarkan Michael merasa beban kesalahannya pada Hanna hilang dan mulai memaafkan dirinya dan Hanna. Ia membawa putrinya yang telah beranjak dewasa kesebuah tempat dipinggiran German, disebuah gereja tua yang dulu pernah dikunjunginya bersama Hanna. Disanalah Hanna berbaring di makamnya yang damai, dibelakang gereja tua favorit Hanna tersebut.


Overall film ini sangat menyentuh, meskipun di awal cerita banyak adegan-adegan percintaan dewasa Michael dan Hanna, namun bagian tengah cerita mulai membawa emosi penonton pada tingkat yang lebih tinggi dan emosional. Sebuah cerita yang kuat tentang pertarungan dua insan anak manusia yang dijembatani oleh perbedaan usia. Disanalah kuncinya. Pembuktian bahwa cinta sejati tak pernah mati meskipun hal tersebut melewati tapal batas kenormalan bahkan usia. Sekaligus menyadarkan kita bahwa cinta dengan perbedaan tersebut mampu membuka tabir misteri akan sesuatu yang disebut CINTA.

Note: daripada penasaran, cepetan nonton filmnya, dijamin gak akan kuciwa deh ^___^

5 komentar:

  1. Udah nonton cinto...

    Awalnya film ini bisa dibilang "vulgar", tp ceritanya luar biasa banget..

    Kate Winslet luar biasa dalam mendalami peran ini, Keren banget

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. thanx for the comment y cinto...
    oia comment my new blog dunk: http://hizra.staff.unri.ac.id ya ^^

    BalasHapus
  4. boleh dong dikirim dvd nya dek...

    BalasHapus
  5. i just watched this amazing movie.. kate winslet terlalu oke dalam membawakan perannya... salut...

    BalasHapus